Wujudkan Satu Data Berbasis Desa, Pemkab Nganjuk Studi Lapang ke Jembrana-Bali
Suksesnya program Jembrana Satu Data Dari Desa (JSDDD) di Kabupaten Jembrana menuai banyak perhatian daerah lain. Salah satunya Pemerintah Kabupaten Nganjuk yang sengaja datang ke Jembrana untuk studi lapang terkait pengelolaan satu data dari desa.
Rombongan Pemkab Nganjuk yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Nganjuk, Nur Solekan bersama Tim Forum Satu Data Indonesia Kabupaten Nganjuk diterima langsung oleh Sekda Kabupaten Jembrana, I Made Budiasa, bersama Kepala Bappeda Jembrana, I Made Sudantra, di Aula Jimbarwana, Kantor Bupati Jembrana, Jumat (9/6/2023)
Sekda Nur Solekan menyampaikan alasannya memilih Kabupaten Jembrana sebagai tujuan studi lapangnya. Karena, Jembrana telah memulai lebih awal dan telah sukses menerapkan satu data dari desa. Sekda Nganjuk ingin hal serupa bisa diterapkan juga di Kabupaten Nganjuk.
Tindak Lanjut FGD
“Kami memang sengaja datang ke Kabupaten Jembrana ini dan memang ini sebelumnya sudah kami awali sejak Februari lalu melalui forum diskusi melalui zoom meeting (14/2). Hari ini untuk tinjau lapangan dan kita harus banyak belajar dari Kabupaten Jembrana terkait dengan satu data Jembrana dari desa," ucapnya .
Selain itu, diakui Sekda Nur Solekan, Kabupaten Jembrana betul-betu sangat luar biasa. Terbukti, telah banyak mendapat penghargaan dari Pemerintah Pusat terkait data.
"Mendapat penghargaan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI sebagai kabupaten pertama di Indonesia yang menjadikan data desa berbasis SDGs desa sebagai pondasi utama dalam melaksanakan pembangunan,” kata Sekda Nur Solekan kepada Sekda Jembrana.
Untuk itu, kata Sekda Nur Solekan, suksesnya Kabupaten Jembrana dalam menerapkan JSDDD akan menjadi rujukan untuk diadopsi Pemkab Nganjuk dalam mewujudkan Kabupaten Nganjuk Satu Data Berbasis Desa (NSDBD) di Kota Bayu.
"Sehingga data yang ada di Kabupaten Nganjuk bisa terintegrasi untuk kepentingan perencanaan dan pembangunan,” tambahnya.
Hasil Kerjasama Pemkab, BPS dan Desa
Hadir dalam rombongan Sekda Nganjuk, Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Nganjuk, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nganjuk, Kepala Dinas Sosial PPPA, dan Pejabat OPD terkait yang tergabung dalam Tim Forum Satu Data Indonesia Pemkab Nganjuk.
I Made Budiasa selaku Sekda Jembrana menyampaikan terima kasih dan bangga atas kunjungan studi tiru dari Pemkab Nganjuk saat menerima rombongan.
Sekda Jembrana memaparkan secara langsung mengenai JSDDD serta peran dan kunci suksesnya hingga berhasil mewujudkan satu data dari desa seperti sekarang.
Kunci sukses JSDDD, ungkap Sekda I Made Budiasa adalah dukungan dan komitemen dari seluruh perangkat daerah yang ada sampai di tingkat desa. Mereka mau memulai dan menyajikan data. Dalam kesempatan itu, Sekda Budiasa memaparkan manfaat JSDDD yang merupakan sistem satu data daerah yang saat ini baru ada di Kabupaten Jembrana. JSDDD memuat seluruh data masyarakat Jembrana, meliputi data kependudukan dan sosial ekonomi, sehingga dapat disaring untuk memperoleh data yang dibutuhkan.
“Terima kasih Bapak Sekda beserta rombongan sudah menyempatkan diri untuk berkunjung ke Jembrana. Ini sangat bermanfaat dalam menyusun kebijakan baik di bidang pembangunan maupun pelayanan kepada masyarakat. Pemerintah Kabupaten Jembrana PAD kecil, meski PAD kami kecil, kami tetap semangat berusaha memajukan masyarakat Jembrana dengan mengoptimalkan pemanfaatan potensi-potensi yang ada,” kata Budiasa.
Kerja Marathon Pasca Studi Lapang
Terpisah, Kepala Dinas Kominfo Kab. Nganjuk, Slamet Basuki, mengatakan telah menyiapkan langkah-langkah lanjutan sesudah studi lapang.
"Ada 11 kegiatan pasca studi lapang. Membuat Perbup, membentuk tim, menyiapkan aplikasi, pelatihan petugas", ungkap Slambas, sapaan akrabnya.
Kabid Pemkesra Bappeda 2017 - 2019 itu menegaskan pelaksanaan sensus Nganjuk Satu Data ditargetkan awal 2024. Menunjukkan target kerja Forum Satu Data Nganjuk yang terencana.
"Ini sesuai arahan Pak Bupati. Studi lapang atau studi banding harus ada hasil ilmu dan tindak lanjut yang terukur", lanjutnya.
Ditanya tantangan mewujudkan Nganjuk Satu Data, Slambas menyebut faktor tim sebagai kunci.
"Ndak bisa hanya Kominfo. Ini kerja tim. Kerja nyawiji seperti arahan Kang Marhaen", tutup eks Kabid Pemdes dan Sekcam Bagor itu.